Kamis, 13 November 2014

KEBUTUHAN NUTRISI IBU HAMIL TRIMESTER I, II, DAN III



KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I, II, DAN III
“NUTRISI”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas salah satu Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan (Askeb I)
Dosen Pembimbing :
Era Mardia Sari, SST., M.Kes


Disusun Oleh :
Kelompok II/Semester IIIA

Dina Agustina             : 032401D13406
Sri Rahmadani            : 032401D13462








YAYASAN MITRA HUSADA TENGGARONG
AKADEMI KEBIDANAN KUTAI HUSADA
TENGGARONG
ANGKATAN VII







KATA PENGANTAR


            Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat Hidayah dan Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah.
            Penyusun berharap tulisan ini bisa memberikan wawasan luas untuk memahami tentang Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Trimester I, II dan III. Selain itu penyusun berharap tulisan ini dapat menjadi dasar pengantar dan pemenuhan materi perkuliahan Asuhan Kebidanan Kehamilan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat sangat membangun, penulis mengharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu penyusunan tulisan ini. Semoga Allah SWT memberkati kita semua.



Tenggarong,     November 2014



Penulis





 

DAFTAR ISI



Kata Pengantar .......................................................................................        i
Daftar Isi ................................................................................................        ii
BAB I  PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang..................................................................        1
B.        Rumusan Masalah..............................................................       2
C.        Tujuan................................................................................         2
BAB II  PEMBAHASAN
A.    Nutrisi Ibu Hamil……………….……………………....…        3
B.     Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Trimester I, II dan
III……………………………………....…………………..       4
C.     Cara Mengetahui Status Gizi Ibu Hamil…………………..     12
D.    Faktor yang Mempengaruhi Nutrisi Ibu Hamil…………...     16
E.     Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Janin………      20
F.      Dampak Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil……………….      21
G.    Cara Mengolah Makanan bagi Ibu Hamil………………...     22
BAB III  PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................        23
B. Saran.....................................................................................        23
DAFTAR PUSTAKA



  





BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin, asam folat dan energi. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu, janin yang dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan kesehatan pada masa hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus diperhatikan agar kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi & body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, serta tanda bahaya dalam kehamilan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana nutrisi ibu hamil ?
2.      Bagaimana kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trimester I, II dan III ?
3.      Bagaimana cara mengetahui status gizi ibu hamil ?
4.      Apa saja faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil ?
5.      Apa saja faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi janin ?
6.      Bagaimana dampak kekurangan gizi pada ibu hamil ?
7.      Bagaimana cara mengolah makanan bagi ibu hamil ?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui nutrisi ibu hamil
2.      Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trimester I, II dan III
3.      Untuk mengetahui cara mengetahui status gizi ibu hamil
4.      Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil
5.      Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi janin
6.      Untuk mengetahui dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
7.      Untuk mengetahui cara mengolah makanan bagi ibu hamil







BAB II
PEMBAHASAN

A.    Nutrisi Ibu Hamil
Janin di dalam kandungan membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat memberikannya. Oleh sebab itu makanan ibu hamil harus cukup untuk berdua yaitu untuk ibu sendiri dan anaknya dalam kandungan. Makanan yang cukup mengandung zat gizi selama hamil penting artinya. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa apabila jumlah makanannya dikurangi maka berat bayi yang akan dilahirkan menjadi lebih kecil. Komplikasi pada ibu yang mungkin terjadi adalah anemia dan pre eklamsi. Selain berat badan janin lebih kecil, menyebabkan pula pertumbuhan dan perkembangan otak janin tidak sempurna.
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori per hari, ibu hamil harusnya mengonsumsi yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan (menu seimbang).
Bumil yang cukup makannya akan mendapat kenaikan berat badan yang cukup baik. Kenaikan berat badan rata-rata selama hamil adalah 9–13,5 kg. Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir. Kenaikan berat badan pada trimester III minimal 0,5 kg/minggu. Bila kenaikan berat badan kurang dari 9 kg atau lebih dari 13,5 kg harus dilakukan pemantauan yang cermat. Kenaikan berat badan dalam kehamilan disebabkan oleh hasil konsepsi yaitu : fetus, plasenta, liquor amnii, uterus, mammae, darah, lemak, protein serta retensi air.



B.     Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Trimester I, II dan III
1.      Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Trimester I
Kebutuhan gizi ibu hamil pada trimester I meningkat secara minimal, karena pertumbuhan janin pada 3 bulan pertama masih lambat. Akan tetapi seluruh zat gizi yang dikonsumsi ibu hamil harus memenuhi kebutuhan janin, karena gizi menentukan nasib jabang bayi dikemudian hari. Pada trimester pertama kebutuhan zat gizi yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
a.       Kalori
Kalori dibutuhkan untuk perubahan dalam tubuh ibu hamil, meliputi pembentukan sel-sel baru, pengaliran makanan dari pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta dan pembentukan enzim serta hormone yang mengatur pertumbuhan janin. Selama trimester pertama, wanita hamil perlu tambahan berat badan sebanyak 1-2 kg.
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -80.000 kilo kalori (kkal), dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal.
Agar kebutuhan kalori terpenuhi, Anda harus menggenjot konsumsi makanan dari sumber karbohidrat dan lemak. Karbohidrat bisa diperoleh melalui serelia (padi-padian) dan produk olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu. Sementara untuk lemak, Anda bisa mengonsumsi mentega, susu, telur, daging berlemak, alpukat dan minyak nabati.
b.      Protein
Protein dibutuhkan untuk membangun sel-sel baru janin, termasuk sel darah, kulit, rambut, kuku dan jaringan otot. Protein juga diperlukan plasenta untuk membawa makanan ke janin dan juga pengaturan hormone sang ibu dan janin. Kebutuhan wanita hamil akan protein meningkat sampai 68% dari sebelum hamil. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin.
c.       Vitamin dan Mineral
1)      Vitamin A dalam bentuk retinol berkontribusi terhadap kualitas penglihatan anak.
2)      Vitamin B1 dan B2 serta niasin diperlukan dalam proses metabolism tubuh.
3)      Vitamin B6 dan b12 berguna untuk mengatur penggunaan proten dalam tubuh.
4)      Vitamin C penting untuk membantu penyerapan zat besi selama hamil untuk mencegah anemia.
5)      Vitamin D diperlukan untuk pembentukan tulang serta persendian janin, juga diperlukan untuk membantu penyerapan kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin. Magnesium juga diperlukan.
6)      Vitamin E diperlukan untuk pembentukan sel-sel darah merah serta melindungi lemak dari kerusakan. Asam folat dibutuhkan di masa awal kehamilan.

                  Minggu 1 sampai minggu ke-4
      Selama trimester 1 (hingga minggu ke-12), ibu harus mengonsumsi berbagai jenis makanan berkalori tinggi untuk mencukupi kebutuhan kalori yang bertambah 170 kalori (setara 1 porsi nasi putih). Tujuannya, agar tubuh menghasilkan cukup energi, yang diperlukan janin yang tengah terbentuk pesat. Konsumsi minimal 2000 kilo kalori per hari.
      Penuhi melalui aneka sumber karbohidrat (nasi, mie, roti, sereal, dan pasta), dilengkapi sayuran, buah, daging-dagingan atau ikan-ikanan, susu dan produk olahannya.
      Minggu ke-5 sampai minggu ke-6
Agar asupan kalori terpenuhi, meski dilanda mual dan muntah, makan dalam porsi kecil tapi sering. Konsumsi makanan selagi segar atau panas. Contoh porsi yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan zat gizi per hari pada trimester 1, antara lain roti, sereal, nasi 6 porsi, buah 3 - 4 porsi, sayuran 4 porsi, daging, sumber protein lainnya 2 - 3 porsi, susu atau produk olahannya 3 - 4 porsi, camilan 2 - 3 porsi
Minggu ke-7 sampai minggu ke-8
Konsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium untuk menunjang pembentukan tulang kerangka tubuh janin yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium Anda 1000 miligram/hari. Didapat dari keju 3/4 cangkir, keju Parmesan atau Romano 1 ons, keju cheddar 1,5 ons, custard atau puding susu 1 cangkir, susu (full cream, skim) 8 ons, yoghurt 1 cangkir.
      Minggu ke-9
      Jangan lupa penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari, diperoleh dari hati, kacang kering, telur, brokoli, aneka produk whole grain, jeruk, dan jus jeruk. Konsumsi juga vitamin C untuk pembentukan jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi, dan mencegah pre-eklampsia. Sumbernya: 1 cangkir stroberi (94 miligram), 1 cangkir jus jeruk (82 miligram), 1 kiwi sedang (74 miligram), 1/2 cangkir brokoli (58 miligram).
      Minggu ke-10 sampai minggu ke-11
Saatnya makan banyak protein untuk memperoleh asam amino bagi pembentukan otak janin, diitambah kolin dan DHA untuk membentuk sel otak baru. Sumber kolin; susu, telur, kacang-kacangan, daging sapi dan roti gandum. Sumber DHA: ikan, kuning telur, produk unggas, daging, dan minyak kanola.
      Minggu ke-12
      Sejumlah vitamin yang harus Anda penuhi kebutuhannya adalah vitamin A, B1, B2, B3, dan B6, semuanya untuk membantu proses tumbuh-kembang, vitamin B12 untuk membentuk sel darah baru, vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan tulang dan gigi, vitamin E untuk metabolisme. Jangan lupa konsumsi zat besi, karena volume darah Anda akan meningkat 50%. Zat besi berguna untuk memproduksi sel darah merah. Apalagi jantung janin siap berdenyut.

2.      Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Trimester II
Kebutuhan gizi pada trimester kedua dan ketiga perlu diperhatikan karena terkait erat dengan perkembangan intelegensia janin. Pada usia kehamilan 15-20 mg, otak janin mengalami pertumbuhan pesat sekali. Bahkan memasuki minggu ke-30 sampai bayi berusia 18 bulan, otak mengalami fase pertumbuhan pesat kedua. Memasuki trimester kedua dan ketiga ibu hamil membutuhkan zat gizi.
Tambahan kalori pada trimester kedua 285 kalori setiap hari dibandingkan sebelum hamil. Konsuksi makanan ini setidaknya menghasilkan pertambahan bobot sekitar 8-15 kg sampai akhir trimester ketiga. Sejak trimester ketiga ini diusahakan untuk menambah bobot 0,5 kg setiap minggu. Diakhir bulan kelahiran, konsumsi karbohidrat (50-60% dari total kalori) diperlukan dalam takaran yang cukup unruk persiapan tenaga ibu dalam persalinan.
Kebutuhan protein untuk pertumbuhan janin dan plasenta, juga untuk memenuhi kebutuhan suplai darah darah. Kebutuhan protein didapat dari bahan makanan hewani seperti daging, ikan, telur dan nabati sepeti kacang-kacangan, tahu, dan tempe.
Vitamin dan mineral tetap dibutuhkan pada trimester kedua. Zat besi biasanya mulai dikonsumsi pada kehamilan trimester kedua.
     
      Minggu ke-13
      Kurangi atau hindari  minum kopi. Sebab kafeinnya (juga terdapat di teh, kola dan cokelat) berisiko mengganggu perkembangan sistem saraf pusat janin yang mulai berkembang.
      Minggu ke-14 sampai minggu ke-16
Ibu perlu menambah asupan 300 kalori per hari untuk tambahan energi yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang janin. Penuhi antara lain dari 2 cangkir nasi atau penggantinya. Juga perlu lebih banyak ngemil, 3-4 kali sehari porsi sedang.
      Minggu ke-17
Makan sayur dan buah serta cairan untuk mencegah sembelit. Penuhi kebutuhan cairan tubuh yang meningkat. Pastikan minum 6-8 gelas air setiap hari. Selain itu, konsumsi sumber zat besi (ayam, daging, kuning telur, buah kering, bayam) dan vitamin C untuk mengoptimal pembentukan sel darah merah baru, karena jantung dan sistem peredaran darah janin sedang berkembang.
      Minggu ke-24 sampai minggu ke-27
Batasi garam, karena memicu tekanan darah tinggi dan mencetus kaki  bengkak akibat menahan cairan tubuh. Bila ingin jajan atau makan di luar, pilih yang bersih, tidak hanya kaya karbohidrat tapi bergizi lengkap, tidak berkadar garam dan lemak tinggi (misal, gorengan dan junk food). Bila mungkin pilih yang kaya serat.
      Minggu ke-28
Konsumsi aneka jenis seafood untuk memenuhi kebutuhan asam lemak omega-3  bagi pembentukan otak dan kecerdasan janin. Vitamin E sebagai antioksidan harus dipenuhi pula. Pilihannya, bayam dan buah kering.

3.      Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Pada Trimester III
Mempersiapkan kelahiran bayi anda maka yang harus dipersiapkan adalah energi yang mencukupi dalam kesiapan persalinan. Bagi anda yang memasuki trimester ini persiapkan dengan kebutuhan kalori yang akan berperan dalam pertumbuhan jaringan janin dan plasentanya. Peranan yang tidak kalah penting adalah cairan dalam mengatur sel-sel  baru, pengaturan suhu tubuh dan proses metabolisme.
Di trimester ke III, ibu hamil butuh bekal energi yang memadai. Selain untuk mengatasi beban yang kian berat, juga sebagai cadangan energi untuk persalinan kelak. Itulah sebabnya pemenuhan gizi seimbang tidak boleh dikesampingkan baik secara kualitas maupun kuantitas. Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua bulan terakhir menjelang persalinan. Karena itu, jangan sampai kekurangan gizi.
Berikut ini sederet zat gizi yang sebaiknya lebih diperhatikan pada kehamilan trimester ke III ini, tentu tanpa mengabaikan zat gizi lainnya:
a.       Kalori
      Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan menambah volume darah serta cairan amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna sebagai cadangan ibu untuk keperluan melahirkan dan menyusui.
b.      Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam tubuh yang melibatkan enzim. Selain membantu metabolisma asam amino, karbohidrat, lemak dan pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel saraf). Semakin berkembang otak janin, semakin meningkat pula kemampuan untuk mengantarkan pesan.
Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya akan vitamin ini.
c.       Yodium
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan mengontrol setiap metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya proses perkembangan janin, termasuk otaknya terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil.
Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara berlebihan sehingga janin tumbuh  melampaui ukuran normal. Karenanya, cermati asupa yodium ke dalam tubuh saat hamil. Angka yang ideal untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari.
d.      Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3)
Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur metabolisma sistem pernafasan dan energi. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram per hari, Riboflavin sekitar 1,2 miligram perhari dan Niasin 11 miligram perhari. Ketiga vitamin B ini bisa Anda konsumsi dari keju, susu, kacang-kacangan, hati dan telur.
e.       Air
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga dari cairan. Air sangat penting untuk pertumbuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan dan mengatur proses metabolisme zat-zat gizi, serta mempertahankan volume darah yang meningkat selama masa kehamilan.
Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar akan lancar sehingga terhindar dari sembelit serta risiko terkena infeksi saluran kemih.  Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain air putih, bisa pula dibantu dengan jus buah, makanan berkuah dan buah-buahan. Tapi jangan lupa, agar bobot tubuh tidak naik berlebihan, kurangi minuman bergula seperti sirup dan softdrink. 
f.       Omega 3
Selain itu konsumsi juga bahan yang mengandung omega 3 yang banyak terkandung dalam daging ikan tuna dan salmon. Omega 3 juga berperan dalam perkembangan otak dan retina janin.
g.      Zink
Zink dibutuhkan bagi sistem imunologi atau kekebalan tubuh. Konsumsi zink juga dapat menghindari lahirnya janin premature yang berperan dalam perkembangan otak janin, terutama trimester terakhir. Diduga kekurangan zink menyebabkan bibir sumbing. Makanan yang kaya zink antara lain daging sapi dan ikan.

Tabel Perbedaan Kebutuhan Gizi antara Ibu Hamil dan Tidak Hamil
Zat Gizi
Kebutuhan Wanita Dewasa
Kebutuhan Wanita Hamil
Sumber Makanan
Energi (kalori)
2500
+ 300
Padi-padian, jagung, umbi-umbian, mie, roti
Protein (gram)
40
+ 10
Daging, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu, tempe
Kalsium (mg)
0,5
+ 0,6
Susu, ikan teri, kacang-kacangan, sayuran hijau
Zat besi (mg)
28
+ 2
Daging, hati, sayuran hijau.
Vit. A (SI)
3500
+ 500
Hati, kuning telur, sayur dan buah berwarna hijau dan kuning kemerahan
Vit. B1 (mg)
0,8
+ 0,2
Biji-bijian, padi-padian, kacang-kacangan, daging
Vit. B2 (mg)
1,3
+ 0,2
Hati, telur, sayur, kacang-kacangan
Vit. B6 (mg)
12,4
+ 2
Hati, daging, ikan, biji-bijian, kacang-kacangan
Vit. C (mg)
20
+20
Buah dan sayur
Sumber: Proverawati, 2010

  1. Cara Mengetahui Status Gizi Ibu Hamil
1.      Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LLA/LILA)
Pengukuran LLA dimaksudkan untuk mengetahui apakah seseorang menderita kurang energi kronis (KEK). Di Indonesia batas LLA dengan resiko KEK adalah 23,5 cm hal ini berarti ibu hamil dengan resiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR. Untuk mencegah resiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia subur sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya LLA tidak kurang dari 23,5 cm. Namun pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek.
Sasaran : Wanita Usia Subur umur 15–45 tahun dan ibu hamil.
Alat : pita LiLA sepanjang 33 cm dengan ketelitian 0,1 cm atau meteran kain.
Persiapan :
a.       Pastikan pita LiLA tidak kusut, tidak terlipat-lipat atau tidak sobek
b.      Jika lengan klien > 33cm, gunakan meteran kain
c.       Klien diminta berdiri dengan tegak tetapi rileks, tidak memegang apapun serta otot lengan tidak tegang
d.      Baju pada lengan kiri disingsingkan keatas sampai pangkal bahu terlihat atau lengan bagian atas tidak tertutup.
Pengukuran:
Sebelum pengukuran, dengan sopan minta izin kepada klien bahwa petugas akan menyingsingkan baju lengan kiri klien sampai pangkal bahu. Bila klien keberatan, minta izin pengukuran dilakukan di dalam ruangan yang tertutup.
a.       Tentukan posisi pangkal bahu.
b.      Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak tangan ke arah perut.
c.       Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan menggunakan pita LiLA atau meteran, dan beri tanda dengan pulpen/spidol (sebelumnya dengan sopan minta izin kepada klien). Bila menggunakan pita LiLA perhatikan titik nolnya.
d.      Lingkarkan pita LiLA sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan klien sesuai tanda (di pertengahan antara pangkal bahu dan siku).
e.       Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.
f.       Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar.
g.      Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LiLA (kearah angka yang lebih besar).
h.      Tuliskan angka pembacaan

2.      Indeks Massa Tubuh
Indeks massa tubuh / body mass index adalah suatu alat untuk mengkategorikan kelompok kategori berat badan kurang, normal atau berlebih melalui suatu perhitungan.
Rumus :
Contoh   
Diketahui : BB = 50 kg
                   TB = 160 cm → 1,60 m
Ditanya    : IMT ?              
Jawab        : IMT = 50/(1,60)2 = 50/2,56 = 19,53 

IMT (kg/m2)
Total kenaikan berat badan yang disarankan
Selama trimester II dan III
Kurus (IMT <18,5)
12,7 – 18,1 kg
0,5 kg/minggu
Normal (IMT 18,5 – 22,9)
11,3 – 15,9 kg
0,4 kg/minggu
Overweight (IMT 23- 29,9)
6,8 – 11,3 kg
0,3 kg/minggu
Obesitas (IMT >30)

0,2 kg/minggu
Bayi kembar
15,9 – 20,4 kg
0,7 kg/minggu

Pada kehamilan trimester I biasanya terjadi peningkatan berat badan yang tidak berarti yaitu sekitar 1-2 kg. Kebutuhan energi trimester I meningkat secara minimal. WHO mengajurkan penambahan energi 10 kkal untuk trimester I.

  1. Faktor yang Mempengaruhi Nutrisi Ibu Hamil
1.      Usia
Usia diperlukan untuk menentukan besaran kalori serta zat gizi yang akan diberikan. Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi anak balita (Nursalam, 2001).
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu hamil, akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri juga harus berbagi dengan janin yang sedang dikandungnya. Sedangkan untuk umur yang tua perlu energi yang besar juga karena fungsi organ yang makin melemah dan diharuskan untuk bekerja maksimal maka memerlukan tambahan energi yang cukup guna mendukung kehamilan yang sedang berlangsung. (Kristiyanasari, 2010 ).
Lebih muda umur seorang wanita hamil, lebih banyak energi yang di butuhkan. Angka kematian maternal yang berusia 10-14 tahun 5 kali lebih besar dari mereka yang berusia 20-24 tahun. Remaja yang berumur 15-19 tahun menunjukkan angka kematian 2 kali lebi besar. (Soejoenoes,1992). Ini berhubungan dengan status gizi remaja yang perkembangan fisik dan mentalnya masih membutuhkan energi lebih banyak (Paath,dkk. 2005).
Masalah yang mempengaruhi reproduksi yang mencakup gizi untuk menjamin pertumbuhan sempurna salah satunya ialah umur saat hamil terlalu muda (kurang 20 tahn) atau umur terlalu tua (diatas 35 tahun). (Manuaba, dkk., 2009)

Tabel. Tanda kecukupan gizi pada ibu hamil
No.
Status
Tanda
1
Keadaan umum
Reponsive, besit
2
Berat badan
Normal sesuai tinggi dan bentuk tubuh
3
Postur
Tegak, tungkai dan lengan lurus
4
Otot
Kuat, kenyal, sedikit lemak di bawah kulit
5
Syaraf
Perhatian baik, tidak mudah tersinggung, reflek normal
6
Pencernaan
Nafsu makan baik
7
Jantung
Detak dan irama normal, tekanan darah normal sesuai usia
8
Vitalitas umum
Ketahanan baik, energi, cukup tidur, penuh semangat
9
Rambut
Mengkilat, keras dan tak mudah rontok
10
Kulit
Licin, cukup lembab, warna segar
11
Muka dan leher
Warna samar, licin, tampak sehat,segar
12
Bibir
Licin, warna tidak pucat, lembab, tidak bengkak
13
Mulut
Tidak ada luka dan selaput merah
14
Gusi
Merah normal, tidak ada perdarahan
15
Lidah
Merah normal, licin, tidak ada luka
16
Gigi geligi
Tak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, lurus dagu normal, bersih dan tidak ada perdarahan
17
Mata
Bersinar, bersih, selaput besar merah, tidak ada perdarahan
18
Kelenjar
Tidak ada pembesaran
19
Kuku
Keras dan kemerahan
20
Tungkai
Kaki tidak bengkak, normal

2.      Berat Badan
            Berat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan rata-rata untuk umur tertentu merupakan faktor untuk menentukan jumlah zat makanan yang harus diberikan agar kehamilannya lancar. Dinegara maju pertambahan berat selama hamil sekitar 12-14 kg. Kalau ibu kekurangan gizi, pertambahannya hanya 7-8 kg dengan akibat akan melahirkan bayi BBLR.
3.      Suhu Lingkungan
Suhu tubuh dipertahankan pada 36,5 derajat sampai 37 derajat untuk metabolisme yang optimum. Dengan adanya perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungannya, maka tubuh dan melepaskan sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil metabolisme tubuh. Maka lebih besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan berarti besar pula masukan energi yang diperlukan.
Makin besar perbedaan antara tubuh dengan lingkungan maka akan semakin besar pula panas yang akan dilepaskan.
4.      Aktivitas
Aktivitas dan gerakan seseorang berbeda-beda. Seorang dengan gerak yang aktif otomatis memerlukan energi yang lebih besar daripada mereka yang hanya duduk diam saja.
Setiap aktifitas memerlukan energi, makin banyak aktifitas yang dilakukan makin banyak energi yang diperlukan tubuh.


5.      Status Kesehatan
      Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Status ialah keadaan kedudukan seseorang. Status kesehatan seseorang kemungkinan sangat berpengaruh terhadap nafsu makannya. Seorang ibu dalam keadaan sakit otomatis akan memiliki nafsu makan yang berbeda dengan ibu yang dalam keadaan sehat. Namun ibu harus ingat, bahwa gizi yang dapat ia dapat akan dipakai untuk dua kehidupan yaitu bayi dan untuk dirinya. (Kristiyanasari, 2010)
      Pada kondisi sakit asupan energi tidak boleh dilupakan. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi tablet yang mengandung zat besi atau makanan yang mengandung zat besi seperti bayam, hati dan sebagainya.
6.      Pendidikan
      Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang dari individu, kelompok atau masyarakat. ( Notoadmodjo, 2007)
      Bagi masyarakat yang berpendidikan tinggi dan cukup tentang nilai gizi lebih banyak menggunakan pertimbangan rasional dan pengetahuan tentang nilai gizi makanan atau pertimbangan fisiologik lebih menonjol dibandingkan dengan kebutuhan psikis. (Paath,dkk.,2005 ).
7.      Kebiasaan dan Pandangan Wanita terhadap Makanan
      Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan kebiasaan (Soetjiningsih, 1998).
      Wanita yang sedang hamil dan telah berkeluarga biasanya lebih memperhatikan akan gizi dari anggota keluarga yang lain. Padahal sebenarnya dirinyalah yang memerlukan perhatian yang serius mengenai penambahan gizi. Ibu harus teratur dalam mengkonsumsi makanan yang bergizi demi pertumbuhan dan perkembangan. (Kristiyanasari, 2010)
Pada umumnya kaum wanita lebih memberikan perhatian khusus pada kepala keluarga dan anak-anaknya. Ibu hamil harus mengkonsumsi kalori paling sedikit 3000 kalori per hari.
8.      Status Ekonomi dan Sosial
      Baik status ekonomi maupun sosial sangat mempengaruhi seorang wanita dalam memilih makanannya.
      Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang akan dikonsumsi sehari-harinya. Seorang dengan ekonomi yang tinggi kemudian hamil kemungkinan besar sekali gizi yang dibutuhkan tercukupi ditambah lagi adanya pemeriksaan membuat gizi ibu semakin terpantau.

  1. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Janin
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi janin yaitu:
1.      Genetik
      Seorang anak yang memiliki ibu yang mempunyai gen dengan struktur tebal lemak yang lebih besar maka anak juga akan memiliki genetik yang sama.
2.      Nutrisi
Komponen nutrisi yang terkandung dalam makanan sangat mempengaruhi pertumbuhan janin. Pertumbuhan sel dalam menyusun bagian organ janin sangat tergantung ketersediaan zat nutrisi pembangun yang dikonsumsi ibu selama hamil. Seandainya ketersediaan zat tersebut terganggu, maka peluang timbulnya kelainan organ sangat mungkin terjadi.
3.       Gaya hidup ibu
Gaya hidup ibu yang selalu merasa lapar akan mengakibatkan kebutuhan kalorinya bisa melebihi normal. Apabila kebutuhan gizi sudah berlebihan seperti ini, maka tidak bisa dipungkiri apabila makanan dan gizi yang diperlukan lebih besar lagi terutama jika ibu tersebut dalam kondisi mengandung maka dapat menjadi 2x lipat dari kondisi biasanya.
4.      Kondisi kesehatan ibu
Seorang ibu yang sedang sakit, keinginan untuk makan dan minum otomatis akan berkurang. Kondisi ini akan dimengerti oleh janinnya yang akan berakibat pada penurunan kondisi janin. Hal ini tidak lain karena makanan, darah, nafas dan semua yang dimiliki oleh ibu terhubung dengan janinnya.
5.       Lingkungan
Lingkungan di luar ibu dengan keanekaragaman bahan makanan yang berbeda akan mempengaruhi kebutuhan gizi janinnya juga. Yang tidak boleh terlupakan adalah pemenuhan gizi selama hamil seperti konsumsi karbohidrat, protein nabati dan hewani, lemak, mineral, vitamin dan cairan. 

F.     Dampak Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan BBLR, terhambatnya pertumbuhan otak janin, bayi lahir dengan kurang darah (anemia), bayi mudah terkena infeksi dan dapat mengakibatkan abortus. Status gizi pada ibu hamil dapat ditingkatkan dengan menganjukan ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan yang memenuhi zat-zat gizi yang telah diuraikan diatas.
                  Masalah gizi yang sering terjadi pada ibu hamil :
1.      Anemia gizi besi
Anemia dapat didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar Hb berada dibawah normal. Anemia defesiensi besi merupakan salah satu gangguan yang sering terjadi selama kehamilan. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak.
2.      Kenaikan berat badan selama hamil yang rendah
Di negara maju rata-rata kenaikan berat badan selam hamil sebesar 12-14 kg, bila ibu hamil kurang gizi, maka pertambahanya hanya 7-8 kg yang berakibat melahirkan bayi BBLR.
3.      Masalah ngidam (emesis gravidarum)
Bila berlebihan disebut hiperemesis atau tidak normal sehingga harus memperhatikan kebutuhan gizi. Keadaan ini berlangsung pada trimester 1 ketika janin tumbuh besar sehingga kebutuhan gizi ekstra belumlah mendesak. Pada trimester ke 2 dan 3 emesis jarang terjadi lagi tetapi kebutuhan gizi ekstra untuk pertumbuhan janin perlu.
             
G.    Cara Mengolah Makanan Bagi Ibu Hamil
Makan segar yang kaya gizi banyak dikonsumsi namun mudah terjangkit bakteri dan jamur. Makanan jangan terlalu lama disimpan, terutama jenis tepung, havernut, tepung maizena. Susu yang terlalu lama terkena cahaya dapat kehilangan vitamin B, jika tidak ada  lemari es simpan di kotak susu yang terlindung oleh sinar matahari langsung dan perhatikan pada tanggal kadaluarsa. Jangan garami daging atau ikan sebelum dimasak, karena dapat melenyapkan sarinya yang alami.










BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trimester I dan II antara lain kalori, protein, vitamin dan mineral. Sedangkan kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trimester ke III antara lain kalori, vitamin B6 (Piridoksin), yodium, Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3), air, omega 3 dan zink tanpa mengabaikan zat gizi lainnya.
2.      Cara mengetahui status gizi ibu hamil dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LLA/LILA) atau indeks massa tubuh
3.      Faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil antara lain usia, berat badan, suhu lingkungan, aktivitas, status kesehatan, pendidikan, kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, status ekonomi dan sosial.
4.      Faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi janin antara lain faktor genetik, nutrisi, gaya hidup ibu, kondisi kesehatan ibu dan lingkungan.
5.      Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil antara lain anemia gizi besi, kenaikan berat badan selama hamil yang rendah dan masalah ngidam (emesis gravidarum).

B.                             Saran
Baik ibu hamil maupun keluarganya harus memperhatikan asupan gizi ibu hamil baik pilihan nutrisinya, jumlah, cara pengolahan serta makanan yang sebisanya dihindari selama kehamilan sehingga ibu dan bayinya tetap sehat dan harus diperhatikan bahwa pemberian nutrisi bagi ibu hamil tidak boleh lebih juga tidak boleh kurang.




DAFTAR PUSTAKA

Pantikawati Ika, dkk. 2012. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta. Nuha Medika
Iftitaa Amalia. 2013. Makalah Gizi untuk Ibu Hamil
Delimasufildzahatiqah. 2013. Makalah Kebutuhan Fisik Ibu Hamil
http://delimasufildzahatiqah.blogspot.com/2013/10/makalah-kebutuhan-fisik-ibu-hamil.html (diakses 06 November 2014)
Elif Medika. 2013. Nutrisi Ibu Hamil Trimester 1 2 3
http://www.elifmedika.com/2013/12/Nutrisi-Ibu-Hamil-Trimester-1-2-3.html (diakses 06 November 2014)
Merry Creations. 2013. Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil
http://merry-creations.blogspot.com/2013/02/kebutuhan-nutrisi-pada-ibu-hamil.html (diakses 06 November 2014)
Bidanku. Kebutuhan Nutrisi Setiap Trimester Kehamilan
http://bidanku.com/kebutuhan-nutrisi-setiap-trimester-kehamilan (diakses 06 November 2014)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar