KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I, II,
DAN III
“NUTRISI”
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas salah satu Mata Kuliah Asuhan Kebidanan
Kehamilan (Askeb I)
Dosen Pembimbing :
Era Mardia Sari,
SST., M.Kes
Disusun Oleh :
Kelompok II/Semester IIIA
Dina Agustina :
032401D13406
Sri Rahmadani :
032401D13462
YAYASAN MITRA HUSADA TENGGARONG
AKADEMI KEBIDANAN KUTAI HUSADA
TENGGARONG
ANGKATAN VII
KATA PENGANTAR
Puji
syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat Hidayah dan Inayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah.
Penyusun
berharap tulisan ini bisa memberikan wawasan luas untuk memahami tentang Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil
Trimester I, II dan III. Selain itu penyusun berharap tulisan ini dapat menjadi
dasar pengantar dan pemenuhan materi perkuliahan Asuhan Kebidanan Kehamilan.
Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat sangat membangun,
penulis mengharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan semoga tulisan ini
bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu penyusunan tulisan ini. Semoga Allah SWT
memberkati kita semua.
Tenggarong, November 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar ....................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah.............................................................. 2
C.
Tujuan................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Nutrisi
Ibu Hamil……………….……………………....… 3
B. Kebutuhan
Nutrisi pada Ibu Hamil Trimester I, II dan
III……………………………………....………………….. 4
C. Cara
Mengetahui Status Gizi Ibu Hamil………………….. 12
D. Faktor
yang Mempengaruhi Nutrisi Ibu Hamil…………... 16
E. Faktor
yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Janin……… 20
F. Dampak
Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil………………. 21
G. Cara
Mengolah Makanan bagi Ibu Hamil………………... 22
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................... 23
B.
Saran..................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang
dapat membuat keluarga bahagia. Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan
mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus sehat dan mempunyai
kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan sukses,
keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama
hamil mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi dan kalsium,
vitamin, asam folat dan energi. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa
hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu, janin yang dikandung serta jalannya
persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan
(BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan kesehatan
pada masa hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi
daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk
dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap
menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi
rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang
wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan
tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Selain kebutuhan
psikologis, kebutuhan fisik juga harus diperhatikan agar kehamilan dapat
berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama
hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksual,
mobilisasi & body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi,
traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan
bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, serta
tanda bahaya dalam kehamilan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
nutrisi ibu hamil ?
2. Bagaimana
kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trimester I, II dan III ?
3. Bagaimana
cara mengetahui status gizi ibu hamil ?
4. Apa
saja faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil ?
5. Apa
saja faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi janin ?
6. Bagaimana
dampak kekurangan gizi pada ibu hamil ?
7. Bagaimana
cara mengolah makanan bagi ibu hamil ?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui nutrisi ibu hamil
2. Untuk
mengetahui kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trimester I, II dan III
3. Untuk
mengetahui cara mengetahui status gizi ibu hamil
4. Untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil
5. Untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi janin
6. Untuk
mengetahui dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
7. Untuk
mengetahui cara mengolah makanan bagi ibu hamil
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nutrisi
Ibu Hamil
Janin di dalam kandungan membutuhkan zat-zat gizi
dan hanya ibu yang dapat memberikannya. Oleh sebab itu makanan ibu hamil harus
cukup untuk berdua yaitu untuk ibu sendiri dan anaknya dalam kandungan. Makanan yang
cukup mengandung zat gizi selama hamil penting artinya. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa apabila jumlah makanannya dikurangi maka berat bayi yang akan
dilahirkan menjadi lebih kecil. Komplikasi pada ibu yang mungkin terjadi adalah
anemia dan pre eklamsi. Selain berat badan janin lebih kecil, menyebabkan pula
pertumbuhan dan perkembangan otak janin tidak sempurna.
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang
mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal.
Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori per hari, ibu hamil
harusnya mengonsumsi yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan
(menu seimbang).
Bumil yang cukup makannya akan mendapat kenaikan berat
badan yang cukup baik. Kenaikan berat badan rata-rata selama hamil adalah
9–13,5 kg. Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu
terakhir. Kenaikan berat badan pada trimester III minimal 0,5 kg/minggu. Bila
kenaikan berat badan kurang dari 9 kg atau lebih dari 13,5 kg harus dilakukan
pemantauan yang cermat. Kenaikan berat badan dalam kehamilan disebabkan oleh
hasil konsepsi yaitu : fetus, plasenta, liquor amnii, uterus, mammae, darah,
lemak, protein serta retensi air.
B.
Kebutuhan
Nutrisi pada Ibu Hamil Trimester I, II dan III
1. Kebutuhan
Nutrisi Pada Ibu Hamil Trimester I
Kebutuhan gizi ibu hamil pada trimester I meningkat secara
minimal, karena pertumbuhan janin pada 3 bulan pertama masih lambat. Akan
tetapi seluruh zat gizi yang dikonsumsi ibu hamil harus memenuhi kebutuhan
janin, karena gizi menentukan nasib jabang bayi dikemudian hari. Pada trimester
pertama kebutuhan zat gizi yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Kalori
Kalori
dibutuhkan untuk perubahan dalam tubuh ibu hamil, meliputi pembentukan sel-sel
baru, pengaliran makanan dari pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin
melalui plasenta dan pembentukan enzim serta hormone yang mengatur pertumbuhan
janin. Selama trimester pertama, wanita hamil perlu tambahan berat badan
sebanyak 1-2 kg.
Kebutuhan
kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -80.000 kilo kalori (kkal),
dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini
diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang
diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal.
Agar
kebutuhan kalori terpenuhi, Anda harus menggenjot konsumsi makanan dari sumber
karbohidrat dan lemak. Karbohidrat bisa diperoleh melalui serelia (padi-padian)
dan produk olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu.
Sementara untuk lemak, Anda bisa mengonsumsi mentega, susu, telur, daging
berlemak, alpukat dan minyak nabati.
b. Protein
Protein
dibutuhkan untuk membangun sel-sel baru janin, termasuk sel darah, kulit,
rambut, kuku dan jaringan otot. Protein juga diperlukan plasenta untuk membawa
makanan ke janin dan juga pengaturan hormone sang ibu dan janin. Kebutuhan
wanita hamil akan protein meningkat sampai 68% dari sebelum hamil. Jumlah
protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g
yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin.
c. Vitamin dan Mineral
1) Vitamin A dalam bentuk retinol
berkontribusi terhadap kualitas penglihatan anak.
2) Vitamin B1 dan B2 serta niasin
diperlukan dalam proses metabolism tubuh.
3) Vitamin B6 dan b12 berguna untuk
mengatur penggunaan proten dalam tubuh.
4) Vitamin C penting untuk membantu
penyerapan zat besi selama hamil untuk mencegah anemia.
5) Vitamin D diperlukan untuk
pembentukan tulang serta persendian janin, juga diperlukan untuk membantu
penyerapan kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin. Magnesium juga
diperlukan.
6) Vitamin E diperlukan untuk
pembentukan sel-sel darah merah serta melindungi lemak dari kerusakan. Asam
folat dibutuhkan di masa awal kehamilan.
Minggu
1 sampai minggu ke-4
Selama trimester 1 (hingga minggu
ke-12), ibu harus mengonsumsi berbagai jenis makanan berkalori tinggi untuk
mencukupi kebutuhan kalori yang bertambah 170 kalori (setara 1 porsi nasi
putih). Tujuannya, agar tubuh menghasilkan cukup energi, yang diperlukan janin
yang tengah terbentuk pesat. Konsumsi minimal 2000 kilo kalori per hari.
Penuhi melalui aneka sumber
karbohidrat (nasi, mie, roti, sereal, dan pasta), dilengkapi sayuran, buah,
daging-dagingan atau ikan-ikanan, susu dan produk olahannya.
Minggu ke-5 sampai minggu ke-6
Agar asupan kalori terpenuhi, meski dilanda mual dan
muntah, makan dalam porsi kecil tapi sering. Konsumsi makanan selagi segar atau
panas. Contoh porsi yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan zat gizi per
hari pada trimester 1, antara lain roti, sereal, nasi 6 porsi, buah 3 - 4
porsi, sayuran 4 porsi, daging, sumber protein lainnya 2 - 3 porsi, susu atau
produk olahannya 3 - 4 porsi, camilan 2 - 3 porsi
Minggu ke-7
sampai minggu ke-8
Konsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium untuk menunjang pembentukan
tulang kerangka tubuh janin yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium Anda
1000 miligram/hari. Didapat dari keju 3/4 cangkir, keju Parmesan atau Romano 1
ons, keju cheddar 1,5 ons, custard atau puding susu 1 cangkir, susu (full
cream, skim) 8 ons, yoghurt 1 cangkir.
Minggu ke-9
Jangan lupa penuhi kebutuhan
asam folat 0,6 miligram per hari, diperoleh dari hati, kacang kering, telur,
brokoli, aneka produk whole grain, jeruk, dan jus jeruk. Konsumsi juga vitamin
C untuk pembentukan jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi, dan mencegah
pre-eklampsia. Sumbernya: 1 cangkir stroberi (94 miligram), 1 cangkir jus jeruk
(82 miligram), 1 kiwi sedang (74 miligram), 1/2 cangkir brokoli (58 miligram).
Minggu ke-10 sampai minggu ke-11
Saatnya makan banyak protein untuk memperoleh asam amino bagi pembentukan
otak janin, diitambah kolin dan DHA untuk membentuk sel otak baru. Sumber
kolin; susu, telur, kacang-kacangan, daging sapi dan roti gandum. Sumber DHA: ikan,
kuning telur, produk unggas, daging, dan minyak kanola.
Minggu ke-12
Sejumlah vitamin yang harus Anda
penuhi kebutuhannya adalah vitamin A, B1, B2, B3, dan B6, semuanya untuk
membantu proses tumbuh-kembang, vitamin B12 untuk membentuk sel darah baru,
vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan tulang dan
gigi, vitamin E untuk metabolisme. Jangan lupa konsumsi zat besi, karena volume
darah Anda akan meningkat 50%. Zat besi berguna untuk memproduksi sel darah
merah. Apalagi jantung janin siap berdenyut.
2. Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil
Trimester II
Kebutuhan
gizi pada trimester kedua dan ketiga perlu diperhatikan karena terkait erat
dengan perkembangan intelegensia janin. Pada usia kehamilan 15-20 mg, otak
janin mengalami pertumbuhan pesat sekali. Bahkan memasuki minggu ke-30 sampai
bayi berusia 18 bulan, otak mengalami fase pertumbuhan pesat kedua. Memasuki
trimester kedua dan ketiga ibu hamil membutuhkan zat gizi.
Tambahan
kalori pada trimester kedua 285 kalori setiap hari dibandingkan sebelum hamil.
Konsuksi makanan ini setidaknya menghasilkan pertambahan bobot sekitar 8-15 kg
sampai akhir trimester ketiga. Sejak trimester ketiga ini diusahakan untuk
menambah bobot 0,5 kg setiap minggu. Diakhir bulan kelahiran, konsumsi karbohidrat
(50-60% dari total kalori) diperlukan dalam takaran yang cukup unruk persiapan
tenaga ibu dalam persalinan.
Kebutuhan
protein untuk pertumbuhan janin dan plasenta, juga untuk memenuhi kebutuhan
suplai darah darah. Kebutuhan protein didapat dari bahan makanan hewani seperti
daging, ikan, telur dan nabati sepeti kacang-kacangan, tahu, dan tempe.
Vitamin
dan mineral tetap dibutuhkan pada trimester kedua. Zat besi biasanya mulai
dikonsumsi pada kehamilan trimester kedua.
Minggu
ke-13
Kurangi
atau hindari minum kopi. Sebab kafeinnya (juga terdapat di teh, kola dan
cokelat) berisiko mengganggu perkembangan sistem saraf pusat janin yang mulai
berkembang.
Minggu
ke-14 sampai minggu ke-16
Ibu perlu menambah asupan 300 kalori per hari untuk
tambahan energi yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang janin. Penuhi antara lain
dari 2 cangkir nasi atau penggantinya. Juga perlu lebih banyak ngemil, 3-4 kali
sehari porsi sedang.
Minggu
ke-17
Makan sayur dan buah serta cairan untuk mencegah
sembelit. Penuhi kebutuhan cairan tubuh yang meningkat. Pastikan minum 6-8
gelas air setiap hari. Selain itu, konsumsi sumber zat besi (ayam, daging,
kuning telur, buah kering, bayam) dan vitamin C untuk mengoptimal pembentukan
sel darah merah baru, karena jantung dan sistem peredaran darah janin sedang
berkembang.
Minggu
ke-24 sampai minggu ke-27
Batasi garam, karena memicu tekanan darah tinggi dan
mencetus kaki bengkak akibat menahan cairan tubuh. Bila ingin jajan atau
makan di luar, pilih yang bersih, tidak hanya kaya karbohidrat tapi bergizi
lengkap, tidak berkadar garam dan lemak tinggi (misal, gorengan dan junk
food). Bila mungkin pilih yang kaya serat.
Minggu
ke-28
Konsumsi aneka jenis seafood untuk memenuhi kebutuhan
asam lemak omega-3 bagi pembentukan otak dan kecerdasan janin. Vitamin E
sebagai antioksidan harus dipenuhi pula. Pilihannya, bayam dan buah kering.
3. Kebutuhan
Nutrisi Ibu Hamil Pada Trimester III
Mempersiapkan
kelahiran bayi anda maka yang harus dipersiapkan adalah energi yang mencukupi
dalam kesiapan persalinan. Bagi anda yang memasuki trimester ini persiapkan
dengan kebutuhan kalori yang akan berperan dalam pertumbuhan jaringan janin dan
plasentanya. Peranan yang tidak kalah penting adalah cairan dalam mengatur
sel-sel baru, pengaturan suhu tubuh dan
proses metabolisme.
Di trimester ke III, ibu hamil butuh bekal energi yang memadai. Selain
untuk mengatasi beban yang kian berat, juga sebagai cadangan energi untuk
persalinan kelak.
Itulah
sebabnya pemenuhan gizi seimbang tidak boleh dikesampingkan baik secara kualitas
maupun kuantitas. Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua
bulan terakhir menjelang persalinan. Karena itu, jangan sampai kekurangan gizi.
Berikut ini sederet zat gizi yang sebaiknya lebih diperhatikan pada
kehamilan trimester ke III ini, tentu tanpa mengabaikan zat gizi lainnya:
a. Kalori
Tambahan
kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan menambah
volume darah serta cairan amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna
sebagai cadangan ibu untuk keperluan melahirkan dan menyusui.
b. Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100
reaksi kimia di dalam tubuh yang melibatkan enzim. Selain membantu metabolisma
asam amino, karbohidrat, lemak dan pembentukan sel darah merah, juga berperan
dalam pembentukan neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel saraf).
Semakin berkembang otak janin, semakin meningkat pula kemampuan untuk
mengantarkan pesan.
Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah
sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya akan
vitamin ini.
c. Yodium
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin
yang berperan mengontrol setiap metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila
kekurangan senyawa ini, akibatnya proses perkembangan janin, termasuk otaknya
terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil.
Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan
tumbuh secara berlebihan sehingga janin tumbuh melampaui ukuran normal.
Karenanya, cermati asupa yodium ke dalam tubuh saat hamil. Angka yang ideal
untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari.
d. Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3)
Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur
metabolisma sistem pernafasan dan energi. Ibu hamil dianjurkan untuk
mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram per hari, Riboflavin sekitar 1,2
miligram perhari dan Niasin 11 miligram perhari. Ketiga vitamin B ini bisa Anda
konsumsi dari keju, susu, kacang-kacangan, hati dan telur.
e. Air
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya
dari makanan tapi juga dari cairan. Air sangat penting untuk pertumbuhan
sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan dan mengatur proses metabolisme
zat-zat gizi, serta mempertahankan volume darah yang meningkat selama masa
kehamilan.
Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar akan
lancar sehingga terhindar dari sembelit serta risiko terkena infeksi saluran
kemih. Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain air putih, bisa
pula dibantu dengan jus buah, makanan berkuah dan buah-buahan. Tapi jangan lupa,
agar bobot tubuh tidak naik berlebihan, kurangi minuman bergula seperti sirup
dan softdrink.
f.
Omega 3
Selain
itu konsumsi juga bahan yang mengandung omega 3 yang banyak terkandung dalam
daging ikan tuna dan salmon. Omega 3 juga berperan dalam perkembangan otak dan
retina janin.
g. Zink
Zink
dibutuhkan bagi sistem imunologi atau kekebalan tubuh. Konsumsi zink juga dapat
menghindari lahirnya janin premature yang berperan dalam perkembangan otak
janin, terutama trimester terakhir. Diduga kekurangan zink menyebabkan bibir
sumbing. Makanan yang kaya zink antara lain daging sapi dan ikan.
Tabel Perbedaan Kebutuhan Gizi antara Ibu Hamil dan Tidak Hamil
Zat Gizi
|
Kebutuhan
Wanita Dewasa
|
Kebutuhan
Wanita Hamil
|
Sumber
Makanan
|
Energi (kalori)
|
2500
|
+ 300
|
Padi-padian, jagung,
umbi-umbian, mie, roti
|
Protein (gram)
|
40
|
+ 10
|
Daging, ikan, telur,
kacang-kacangan, tahu, tempe
|
Kalsium (mg)
|
0,5
|
+ 0,6
|
Susu, ikan teri,
kacang-kacangan, sayuran hijau
|
Zat besi (mg)
|
28
|
+ 2
|
Daging, hati, sayuran hijau.
|
Vit. A (SI)
|
3500
|
+ 500
|
Hati, kuning telur, sayur dan
buah berwarna hijau dan kuning kemerahan
|
Vit. B1 (mg)
|
0,8
|
+ 0,2
|
Biji-bijian, padi-padian,
kacang-kacangan, daging
|
Vit. B2 (mg)
|
1,3
|
+ 0,2
|
Hati, telur, sayur,
kacang-kacangan
|
Vit. B6 (mg)
|
12,4
|
+ 2
|
Hati, daging, ikan, biji-bijian,
kacang-kacangan
|
Vit. C (mg)
|
20
|
+20
|
Buah dan sayur
|
Sumber:
Proverawati, 2010
- Cara Mengetahui Status Gizi Ibu Hamil
1. Pengukuran Lingkar Lengan Atas
(LLA/LILA)
Pengukuran
LLA dimaksudkan untuk mengetahui apakah seseorang menderita kurang energi
kronis (KEK). Di Indonesia batas LLA dengan resiko KEK adalah 23,5 cm hal ini
berarti ibu hamil dengan resiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR.
Untuk mencegah resiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia subur
sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya LLA tidak kurang dari 23,5 cm.
Namun pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status
gizi dalam jangka pendek.
Sasaran : Wanita Usia Subur umur 15–45 tahun dan ibu hamil.
Alat : pita LiLA sepanjang 33 cm dengan ketelitian 0,1 cm atau
meteran kain.
Persiapan :
a.
Pastikan pita LiLA tidak kusut, tidak
terlipat-lipat atau tidak sobek
b.
Jika lengan klien > 33cm,
gunakan meteran kain
c.
Klien
diminta berdiri
dengan tegak tetapi rileks, tidak memegang apapun serta otot lengan tidak tegang
d.
Baju pada lengan kiri disingsingkan
keatas sampai pangkal bahu terlihat atau lengan bagian atas tidak tertutup.
Pengukuran:
Sebelum pengukuran, dengan sopan minta izin kepada klien bahwa petugas
akan menyingsingkan baju lengan kiri klien sampai pangkal bahu. Bila klien keberatan,
minta izin pengukuran dilakukan di dalam ruangan yang tertutup.
a.
Tentukan posisi pangkal bahu.
b.
Tentukan posisi ujung siku dengan cara
siku dilipat dengan telapak tangan ke arah perut.
c.
Tentukan titik tengah antara pangkal
bahu dan ujung siku dengan menggunakan pita LiLA atau meteran, dan beri tanda
dengan pulpen/spidol (sebelumnya dengan sopan minta izin kepada klien). Bila
menggunakan pita LiLA perhatikan titik nolnya.
d.
Lingkarkan pita LiLA sesuai tanda
pulpen di sekeliling lengan klien
sesuai tanda
(di pertengahan antara pangkal bahu dan siku).
e.
Masukkan ujung pita di lubang yang ada
pada pita LiLA.
f.
Pita ditarik dengan perlahan, jangan
terlalu ketat atau longgar.
g.
Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda
panah pada pita LiLA (kearah angka yang lebih besar).
h.
Tuliskan angka pembacaan
2. Indeks Massa Tubuh
Indeks
massa tubuh / body mass index adalah suatu alat untuk mengkategorikan kelompok
kategori berat badan kurang, normal atau berlebih melalui suatu perhitungan.
Rumus :
Contoh
Diketahui
: BB = 50 kg
TB = 160 cm → 1,60 m
Ditanya : IMT ?
Jawab : IMT = 50/(1,60)2 = 50/2,56
= 19,53
IMT (kg/m2)
|
Total kenaikan berat badan yang
disarankan
|
Selama trimester II dan III
|
Kurus (IMT <18,5)
|
12,7 – 18,1 kg
|
0,5 kg/minggu
|
Normal (IMT 18,5 – 22,9)
|
11,3 – 15,9 kg
|
0,4 kg/minggu
|
Overweight (IMT 23- 29,9)
|
6,8 – 11,3 kg
|
0,3 kg/minggu
|
Obesitas (IMT >30)
|
0,2 kg/minggu
|
|
Bayi kembar
|
15,9 – 20,4 kg
|
0,7 kg/minggu
|
Pada kehamilan
trimester I biasanya terjadi peningkatan berat badan yang tidak berarti yaitu sekitar 1-2 kg. Kebutuhan energi trimester I meningkat secara minimal. WHO mengajurkan
penambahan energi 10 kkal untuk
trimester I.
- Faktor yang Mempengaruhi Nutrisi Ibu Hamil
1. Usia
Usia
diperlukan untuk menentukan besaran kalori serta zat gizi yang akan diberikan.
Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang tua dalam
pemberian nutrisi anak balita (Nursalam, 2001).
Semakin
muda dan semakin tua umur seorang ibu hamil, akan berpengaruh terhadap
kebutuhan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan dirinya sendiri juga harus berbagi dengan janin yang sedang
dikandungnya. Sedangkan untuk umur yang tua perlu energi yang besar juga karena
fungsi organ yang makin melemah dan diharuskan untuk bekerja maksimal maka memerlukan
tambahan energi yang cukup guna mendukung kehamilan yang sedang berlangsung.
(Kristiyanasari, 2010 ).
Lebih
muda umur seorang wanita hamil, lebih banyak energi yang di butuhkan. Angka
kematian maternal yang berusia 10-14 tahun 5 kali lebih besar dari mereka yang
berusia 20-24 tahun. Remaja yang berumur 15-19 tahun menunjukkan angka kematian
2 kali lebi besar. (Soejoenoes,1992). Ini berhubungan dengan status gizi remaja
yang perkembangan fisik dan mentalnya masih membutuhkan energi lebih banyak (Paath,dkk.
2005).
Masalah
yang mempengaruhi reproduksi yang mencakup gizi untuk menjamin pertumbuhan
sempurna salah satunya ialah umur saat hamil terlalu muda (kurang 20 tahn) atau
umur terlalu tua (diatas 35 tahun). (Manuaba, dkk., 2009)
Tabel. Tanda kecukupan
gizi pada ibu hamil
No.
|
Status
|
Tanda
|
1
|
Keadaan umum
|
Reponsive,
besit
|
2
|
Berat badan
|
Normal sesuai
tinggi dan bentuk tubuh
|
3
|
Postur
|
Tegak,
tungkai dan lengan lurus
|
4
|
Otot
|
Kuat, kenyal,
sedikit lemak di bawah kulit
|
5
|
Syaraf
|
Perhatian
baik, tidak mudah tersinggung, reflek normal
|
6
|
Pencernaan
|
Nafsu makan
baik
|
7
|
Jantung
|
Detak dan
irama normal, tekanan darah normal sesuai usia
|
8
|
Vitalitas
umum
|
Ketahanan
baik, energi, cukup tidur, penuh semangat
|
9
|
Rambut
|
Mengkilat,
keras dan tak mudah rontok
|
10
|
Kulit
|
Licin, cukup
lembab, warna segar
|
11
|
Muka dan
leher
|
Warna samar,
licin, tampak sehat,segar
|
12
|
Bibir
|
Licin, warna
tidak pucat, lembab, tidak bengkak
|
13
|
Mulut
|
Tidak ada
luka dan selaput merah
|
14
|
Gusi
|
Merah normal,
tidak ada perdarahan
|
15
|
Lidah
|
Merah normal,
licin, tidak ada luka
|
16
|
Gigi geligi
|
Tak
berlubang, tidak nyeri, mengkilat, lurus dagu normal, bersih dan tidak ada
perdarahan
|
17
|
Mata
|
Bersinar,
bersih, selaput besar merah, tidak ada perdarahan
|
18
|
Kelenjar
|
Tidak ada
pembesaran
|
19
|
Kuku
|
Keras dan kemerahan
|
20
|
Tungkai
|
Kaki tidak
bengkak, normal
|
2. Berat Badan
Berat badan
yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan rata-rata untuk umur tertentu
merupakan faktor untuk menentukan jumlah zat makanan yang harus diberikan agar
kehamilannya lancar. Dinegara maju pertambahan berat selama hamil sekitar 12-14
kg. Kalau ibu kekurangan gizi, pertambahannya hanya 7-8 kg dengan akibat akan melahirkan bayi
BBLR.
3. Suhu Lingkungan
Suhu tubuh
dipertahankan pada 36,5 derajat sampai 37 derajat untuk metabolisme yang
optimum. Dengan adanya perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungannya, maka
tubuh dan melepaskan sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil
metabolisme tubuh. Maka lebih besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan berarti
besar pula masukan energi yang diperlukan.
Makin besar perbedaan antara tubuh dengan lingkungan maka
akan semakin besar pula panas yang akan dilepaskan.
4. Aktivitas
Aktivitas dan gerakan seseorang berbeda-beda. Seorang dengan
gerak yang aktif otomatis memerlukan energi yang lebih besar daripada mereka
yang hanya duduk diam saja.
Setiap
aktifitas memerlukan energi, makin banyak aktifitas yang dilakukan makin banyak
energi yang diperlukan tubuh.
5. Status Kesehatan
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Status ialah keadaan kedudukan seseorang. Status
kesehatan seseorang kemungkinan sangat berpengaruh terhadap nafsu makannya.
Seorang ibu dalam keadaan sakit otomatis akan memiliki nafsu makan yang berbeda
dengan ibu yang dalam keadaan sehat. Namun ibu harus ingat, bahwa gizi yang
dapat ia dapat akan dipakai untuk dua kehidupan yaitu bayi dan untuk dirinya.
(Kristiyanasari, 2010)
Pada
kondisi sakit asupan energi tidak boleh dilupakan. Ibu hamil dianjurkan
mengkonsumsi tablet yang mengandung zat besi atau makanan yang mengandung zat
besi seperti bayam, hati dan sebagainya.
6.
Pendidikan
Konsep
dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu
terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih
dewasa, lebih baik, dan lebih matang dari individu, kelompok atau masyarakat. (
Notoadmodjo, 2007)
Bagi
masyarakat yang berpendidikan tinggi dan cukup tentang nilai gizi lebih banyak
menggunakan pertimbangan rasional dan pengetahuan tentang nilai gizi makanan
atau pertimbangan fisiologik lebih menonjol dibandingkan dengan kebutuhan
psikis. (Paath,dkk.,2005 ).
7. Kebiasaan dan Pandangan Wanita terhadap Makanan
Budaya
adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan kebiasaan
(Soetjiningsih, 1998).
Wanita
yang sedang hamil dan telah berkeluarga biasanya lebih memperhatikan akan gizi
dari anggota keluarga yang lain. Padahal sebenarnya dirinyalah yang memerlukan
perhatian yang serius mengenai penambahan gizi. Ibu harus teratur dalam
mengkonsumsi makanan yang bergizi demi pertumbuhan dan perkembangan. (Kristiyanasari,
2010)
Pada umumnya
kaum wanita lebih memberikan
perhatian khusus pada kepala keluarga dan anak-anaknya. Ibu hamil harus
mengkonsumsi kalori paling sedikit 3000 kalori per hari.
8. Status Ekonomi dan Sosial
Baik status ekonomi maupun sosial sangat
mempengaruhi seorang wanita dalam memilih makanannya.
Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam
pemilihan makanan yang akan dikonsumsi sehari-harinya. Seorang dengan ekonomi
yang tinggi kemudian hamil kemungkinan besar sekali gizi yang dibutuhkan
tercukupi ditambah lagi adanya pemeriksaan membuat gizi ibu semakin terpantau.
- Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Janin
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi janin yaitu:
1.
Genetik
Seorang
anak yang memiliki ibu yang mempunyai gen dengan struktur tebal lemak yang
lebih besar maka anak juga akan memiliki genetik yang sama.
2.
Nutrisi
Komponen nutrisi yang terkandung dalam
makanan sangat mempengaruhi pertumbuhan janin. Pertumbuhan sel dalam menyusun
bagian organ janin sangat tergantung ketersediaan zat nutrisi pembangun yang
dikonsumsi ibu selama hamil. Seandainya ketersediaan zat tersebut terganggu,
maka peluang timbulnya kelainan organ sangat mungkin terjadi.
3.
Gaya hidup ibu
Gaya hidup ibu yang selalu merasa lapar
akan mengakibatkan kebutuhan kalorinya bisa melebihi normal. Apabila kebutuhan
gizi sudah berlebihan seperti ini, maka tidak bisa dipungkiri apabila makanan
dan gizi yang diperlukan lebih besar lagi terutama jika ibu tersebut dalam
kondisi mengandung maka dapat menjadi 2x lipat dari kondisi biasanya.
4.
Kondisi kesehatan ibu
Seorang ibu yang sedang sakit, keinginan
untuk makan dan minum otomatis akan berkurang. Kondisi ini akan dimengerti oleh
janinnya yang akan berakibat pada penurunan kondisi janin. Hal ini tidak lain
karena makanan, darah, nafas dan semua yang dimiliki oleh ibu terhubung dengan
janinnya.
5.
Lingkungan
Lingkungan di luar ibu dengan
keanekaragaman bahan makanan yang berbeda akan mempengaruhi kebutuhan gizi
janinnya juga. Yang tidak boleh terlupakan adalah pemenuhan gizi selama hamil seperti
konsumsi karbohidrat, protein nabati dan hewani, lemak, mineral, vitamin dan
cairan.
F.
Dampak Kekurangan Gizi
pada Ibu Hamil
Kekurangan gizi
pada ibu hamil dapat menyebabkan BBLR, terhambatnya pertumbuhan otak janin,
bayi lahir dengan kurang darah (anemia), bayi mudah terkena infeksi dan
dapat mengakibatkan abortus. Status gizi pada ibu hamil dapat ditingkatkan
dengan menganjukan ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan yang memenuhi zat-zat
gizi yang telah diuraikan diatas.
Masalah gizi
yang sering terjadi pada ibu hamil :
1. Anemia gizi besi
Anemia dapat
didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar Hb berada dibawah
normal. Anemia defesiensi besi merupakan salah satu gangguan yang sering
terjadi selama kehamilan. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan pada
pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak.
2. Kenaikan berat
badan selama hamil yang rendah
Di negara maju
rata-rata kenaikan berat badan selam hamil sebesar 12-14 kg, bila ibu hamil
kurang gizi, maka pertambahanya hanya 7-8 kg yang berakibat melahirkan bayi
BBLR.
3. Masalah ngidam
(emesis gravidarum)
Bila berlebihan
disebut hiperemesis atau tidak normal sehingga harus memperhatikan kebutuhan
gizi. Keadaan ini berlangsung pada trimester 1 ketika janin tumbuh besar
sehingga kebutuhan gizi ekstra belumlah mendesak. Pada trimester ke 2 dan 3
emesis jarang terjadi lagi tetapi kebutuhan gizi ekstra untuk pertumbuhan janin
perlu.
G.
Cara
Mengolah Makanan Bagi Ibu Hamil
Makan segar
yang kaya gizi banyak dikonsumsi namun mudah terjangkit bakteri dan jamur.
Makanan jangan terlalu lama disimpan, terutama jenis tepung, havernut, tepung
maizena. Susu yang terlalu lama terkena cahaya dapat kehilangan vitamin B, jika tidak
ada lemari es simpan di kotak susu yang terlindung oleh sinar matahari
langsung dan perhatikan pada tanggal kadaluarsa. Jangan garami daging atau ikan
sebelum dimasak, karena dapat melenyapkan sarinya yang alami.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kebutuhan
nutrisi pada ibu hamil trimester I dan II antara lain kalori, protein, vitamin
dan mineral. Sedangkan kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trimester ke III
antara lain kalori, vitamin B6
(Piridoksin), yodium, Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3),
air, omega 3 dan zink tanpa mengabaikan zat gizi
lainnya.
2. Cara
mengetahui status gizi ibu hamil dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas
(LLA/LILA) atau indeks massa tubuh
3. Faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil antara
lain usia, berat badan, suhu lingkungan, aktivitas, status kesehatan, pendidikan, kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, status ekonomi dan sosial.
4. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi janin antara lain faktor genetik, nutrisi,
gaya hidup ibu, kondisi kesehatan ibu dan lingkungan.
5.
Dampak
kekurangan gizi pada ibu hamil antara
lain anemia gizi besi, kenaikan berat badan selama hamil yang rendah dan masalah
ngidam (emesis gravidarum).
B.
Saran
Baik ibu hamil maupun keluarganya harus
memperhatikan asupan gizi ibu hamil baik pilihan nutrisinya, jumlah, cara
pengolahan serta makanan yang sebisanya dihindari selama kehamilan sehingga ibu
dan bayinya tetap sehat dan harus diperhatikan bahwa pemberian nutrisi bagi ibu
hamil tidak boleh lebih juga tidak boleh kurang.
DAFTAR
PUSTAKA
Pantikawati
Ika, dkk. 2012. Asuhan Kebidanan I
(Kehamilan). Yogyakarta. Nuha Medika
Iftitaa Amalia.
2013. Makalah Gizi untuk Ibu Hamil
http://iftitaa-amalia.blogspot.com/2013/04/makalah-gizi-untuk-ibu-hamil.html
(diakses 06 November 2014)
Delimasufildzahatiqah.
2013. Makalah Kebutuhan Fisik Ibu Hamil
http://delimasufildzahatiqah.blogspot.com/2013/10/makalah-kebutuhan-fisik-ibu-hamil.html
(diakses 06 November 2014)
Elif
Medika. 2013. Nutrisi Ibu Hamil Trimester
1 2 3
http://www.elifmedika.com/2013/12/Nutrisi-Ibu-Hamil-Trimester-1-2-3.html
(diakses 06 November 2014)
Merry
Creations. 2013. Kebutuhan Nutrisi pada
Ibu Hamil
http://merry-creations.blogspot.com/2013/02/kebutuhan-nutrisi-pada-ibu-hamil.html
(diakses 06 November 2014)
Bidanku.
Kebutuhan Nutrisi Setiap Trimester
Kehamilan
http://bidanku.com/kebutuhan-nutrisi-setiap-trimester-kehamilan
(diakses 06 November 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar